Kamis, Juni 16, 2011

Sebuah Mimpi yang Sempat Tertunda

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya sangat senang hari ini! Kalian tahu kenapa? Karena hari ini mimpi saya bersama "kakak" saya dapat terwujud. Kami berdua memang memiliki minat yang sama dalam hal itu. Penasaran apakah mimpi kami berdua? Check it out.



Awalnya sih cuma pikiran iseng dua bocah kelas 8 SMP yang ingin meniti karir di bidang sastra. Kalo saya sendiri tertarik dibidang sastra mungkin faktor pekerjaan orang tua ya, saya sering melihat ayah saya bekerja meng-edit berita agar menjadi suguhan yang dapat mengundang orang untuk membacanya. Tapi kalo tentang munculnya minat dalam bidang sastra "kakak" saya, saya kurang mengetahuinya juga.

Awalnya sih cuma menang semangat, hahaha. Karena saya terlalu malas sibuk, saya mengundurkan diri dan akhirnya rencana itu batal. Belakangan ini "kakak" saya mulai berminat menjadi blogger, dan saya pun mulai aktif blogging lagi.

Klimaksnya beberapa jam yang lalu saya mencari inspirasi dan mengirim sms.
S: saya
F: Fathan

S: "Ngepost apa ya enaknya?" (dengan nada orang putus asa, eh sms ga ada nadanya ya *plak)
F: "Masa lalu" (Than bosen itu mulu)
S: "Hmm... Ga ada yang menarik" (sebenernya males bikin postingan semi komedi mulu)
F: "Tentang -Edited-" (demi keamanan dan kenyamanan pembaca biarlah di-edit)
S: "Ga berani ._." (kicep kalo masalah -Edited-)
Skip Skip Skip, karena membahayakan banyak masyarakat --"
F: "Bikin cerita aja" (mulai keinget mimpi 1 tahun yang lalu)

Tadinya cuma mau bikin cerita pendek aja, tapi karena saya agak payah kalo bikin First Paraghraph jadi saya serahkan tugas itu kedia. Setelah liat First Paraghraph  yg di bikin Fathan, saya shock. Jelas, KALO FIRST PARAGHRAPHNYA KAYAK GITU SUSAH DIBIKIN CERPEN DASAR KAEN LAP BASAH sebenernya sih bisa dibikin cerpen, tapi saya emang males rajin mikirin alur yang pas biar ga jadi panjang-panjang amat. Jadi disitulah semuanya bermula.

Dan saya akan menuliskan Prolog dari CALON NOVEL kami berdua, camkan sekali lagi CALON NOVEL :p

Tak biasanya diriku termenung pagi ini. Aku masih tak percaya dengan kejadian kemarin. Apa benar itu dia? Tetapi, bukankah ia sudah bertunangan? Ya, bukan dia. Mungkin orang lain yang kebetulan mirip dengannya. Atau mungkin kemarin itu hanya mimpi belaka? Ya, mungkin hanya mimpi, aku terlalu lelah kemarin kan. Ah, jika itu mimpi, mengapa terlihat sangat nyata? Mengapa aku masih bisa mengenali senyumnya? Senyum itu, senyum yang kulihat 15 tahun yang lalu.

Angin pagi pun datang mengetuk sadarku, membangunkanku dari lamunan ini. Sudahlah, masih banyak yang harus kukerjakan. Aku pun meneguk habis secangkir teh hangat di hadapanku. Entah mengapa rasanya berubah, mungkin karena telah kutinggal lama melamun. Melamun hal yang tak pasti, hingga teh itu dingin dan tak berasa lagi.

4 komentar:

Al-Fardi mengatakan...

wkakakak

Fidel Hadi mengatakan...

Tawa lu -__-

Nurul Hasanah mengatakan...

del, caranya masukin quote tampilannya begitu gmn del?

Fidel Hadi mengatakan...

Ada kok di editor entrinya rul, cari ajaa.

Posting Komentar